Media tanam pada teknologi hidroponik merupakan salah satu bagian yang penting untuk menentukan keberhasilan pertumbuhan pada tanaman.
Pada teknologi hidroponik, media tanaman dikelompokkan menjadi tiga, yaitu media persemaian, media pembibitan, dan media tanaman dewasa. Akan tetapi, beberapa media dapat digunakan sebagai media persemaian, media pembibitan, dan media tanaman hingga dewasa.
Selain memperhatikan penanaman, pemilihan media tanam perlu juga mempertimbangkan jenis tanaman yang ingin ditanam.
Pada teknologi hidroponik tidak menggunakan media tanah sebagai media tumbuhnya sehingga perannya digantikan oleh beberapa jenis media tanam antara lain arang sekam, rockwool, spons, serbuk kayu, pasir, kerikil, pecahan genting, coir, perlite, grow beds, dan sebagainya. Pada dasarnya, persyaratan media tanam yang ideal digunakan dalam teknik hidroponik antara lain:
- Memiliki pori-pori sehingga memudahkan proses pembuangan air yang berlebihan di dalam media
- Mampu menjaga kelembaban di area akar dan menahan ketersediaan unsur hara yang dialirkan
- Memiliki struktur yang baik untuk penyimpanan air
- Memiliki tekstur yang lembut, gembur, dan mudah di tembus akar tanaman
- Bebas hama dan penyakit yang dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu
- Memiliki pH netral
Pada dasarnya Hidroponik di kelompokan menjadi dua, yaitu Hidroponik Organik dan Anorganik, Media organik umumnya berasal dari makhluk hidup yang telah mengalami proses untuk dijadikan media tanam. Media organik dipandang lebih bagus dibandingkan dengan media anorganik, pada dasarnya media organik telah menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu, media organik memiliki struktur pori yang baik untuk sirkulasi udara. Namun penggunaan bahan
organik sebagai media tanam perlu memperhatikan kebersihan media dari kontaminasi penyakit yang timbul selama proses pertumbuhan.
Media Tanam Organik
Media Tanam Anorganik
0 Response to "Media Tanam Hidroponik"
Posting Komentar